Gunung Bromo adalah gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, dengan ketinggian 2.329 mdpl. Dengan statusnya sebagai gunung berapi aktif, gunung ini semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke sini. Karena kita dapat menyaksikan kawah aktif yang mengepulkan asap berbau belerang langsung dari bibir kawah. Merupakan pengalaman yang cukup langka.
Sejarah terbentuknya Gunung Bromo pada awalnya adalah akibat letusan Gunung Tengger yang mempunyai ketinggian mencapai 4000 mdpl. Gunung tertinggi di Indonesia pada saat itu. Letusan dahsyat yang terjadi mengakibatkan munculnya kaldera dengan diameter lebih dari 9 km. Material vulkanik dari letusan Gunung Tengger berubah menjadi hamparan lautan pasir, sedangkan di tengah kaldera muncul satu gunung yang masih aktif yaitu Gunung Bromo. Nama Bromo sendiri berasal dari nama dewa dalam kepercayaan Agama Hindu, yaitu Brahma.
Peristiwa fenomena alam di Kawasan Gunung Bromo menghadirkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, dan membuat kawasan ini menjadi tempat wisata favorit. Ada Bukit Teletubbies, yang merupakan bukit-bukit kecil berundak yang ditumbuhi rerumputan.
Atau hamparan lautan Pasir Berbisik, dengan tekstur pasir yang bergelombang yang seakan berbisik ke telinga ketika tertiup angin.
Bisa juga menikmati sunrise atau sunset di Bukit Mentigen.
Atau mendaki ke Gunung Batok, dan melihat keindahan Pemandangan Bromo Dari Gunung Batok. Dan yang paling menarik bagi sebagian besar wisatawan adalah Kawah Gunung Bromo.
Kawah Gunung Bromo
Kawah Gunung Bromo dapat kita capai dengan berjalan kaki melalui hamparan lautan pasir. Atau kalau lelah dan tidak kuat, bisa naik kuda yang banyak disewakan di sana. Bisa Juga naik sepeda motor dan parkir di dekat warung yang berjejer di dekat tangga menuju kawah.
Kami sendiri…memilih untuk berjalan kaki mengarungi hamparan lautan pasir, hingga sampai pada tangga beton menuju kawah. Kami mencoba menghitung jumlah anak tangga dari bawah sampai paling atas. Menurut hitungan saya…ada 244 anak tangga, sedangkan teman saya menghitung ada 245 anak tangga. Entahlah siapa yang benar, karena menurut cerita, tidak ada yang dapat menghitung jumlah anak tangga secara tepat. Ada yang bilang 240, ada yang 250, ada juga yang bilang 260 anak tangga.
Setibanya di atas kami berjalan di sekitar bibir kawah. Terlihat di kedalaman kawah kepulan asap yang menandakan keaktifan Gunung Bromo. Sesekali tercium bau belerang yang menyengat hidung. Kawah Gunung Bromo mempunyai diameter mencapai 800 meter dari selatan ke utara, dan sekitar 600 meter diukur dari barat ke timur.
Gumuk Pasir Bromo
Setelah puas menikmati keunikan Kawah Gunung Bromo, kami turun melalui gumuk pasir yang ada di sebelah tangga beton. Pemandangan dari gumuk pasir ini sangat menakjubkan. Dan sangat indah untuk dijadikan spot poto. Bukit2 pasir berundak, naik turun, dan ada jalan setapak yang keras sebagai jalur untuk berjalan.
Jika sobat alam pergi ke Kawah Bromo, akan sangat menyenangkan untuk menyempatkan menyusuri gumuk pasir ini. Unik dan menarik. Untuk sobat alam yang pernah mengikut Race BTS (Bromo Tengger Semeru Trail Run) , sangat tidak asing dengan tempat ini.
Ok sobat alam…sampai di sini dulu adepencer kita kali ini. Sampai ketemu lagi di petualangan berikutnya. Salam anak gunung 😃🙌🏽