Terjalnya Jalur Pendakian Gunung Lawangan

Gunung Lawangan terletak di Dusun Manggungan, Desa Blarang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 1.486 mdpl. Tidak tinggi memang, hanya sekitar 1 jam pendakian, tapi memiliki jalur pendakian yang terjal dan memacu adrenalin. Layak untuk dicoba untuk sobat gunung yang suka tantangan…!

Pada kesempatan pendakian kali ini, kami berencana untuk mendaki 3 gunung, karena letaknya berdekatan. Yakni Gunung Tanggung, Gunung Lawangan, dan Gunung Kukusan. Berangkat dari Surabaya sekitar jam 6 pagi, kami memilih jalur Nongkojajar. Semakin dekat dengan pos pendakian…terlihat di kejauhan 2 bukit terjal yang berdampingan sehingga tengahnya membentuk seperti pintu (lawang). Dan ternyata itu adalah puncak gunungnya. Kami sampai di pos pendakian Gunung Tanggung sekitar jam 8 pagi. Kita bisa parkir di depan warung, dan menitipkan kendaraan kepada pemilik warung tersebut. Jalur pendakian Gunung Tanggung berada persis di sebelah warung tersebut.

Menurut bapak pemilik warung…kita dapat mendaki ke Gunung Lawangan lewat jalur Gunung Tanggung ini. Dari Makam Mbah Wali (makam pertama di jalur pendakian) ada jalan pintas menuju Gunung tersebut. Jadi kami pikir bisa langsung 2 gunung dapat kami daki. Kami memutuskan untuk mendaki sampai puncak Gunung Tanggung dulu, baru setelah itu ke Gunung Lawangan.

Ketika kami turun dari Puncak Gunung Tanggung, memang benar…dari Makam Mbah Wali kami menemui jalan setapak yang terlihat cukup jelas. Kami mengikuti jalan setapak tersebut. Awalnya jalan terus menanjak, dan selanjutnya menurun cukup terjal. Dan sampai di bawah, kami dapat melihat puncak Gunung Lawangan di kejauhan. Setelah beristirahat sebentar, kami melanjutkan pendakian ke arah puncak.

Jalur pendakian terus menanjak, naik turun seperti punggung naga, dan semakin menyempit. Kadang tertutup ilalang. Puncaknya makin terlihat jelas, tetapi jalannya makin kecil, semakin curam, sehingga kadang harus merangkak naiknya. Kiri kanan jurang yang cukup terjal. Ngeriii juga. Dan kami mulai berpikir apakah memang ini jalur pendakiannya? Sampai akhirnya sampai pada titik di mana kami tidak berani untuk meneruskan pendakian karena terlalu beresiko. Sepertinya kami mendaki dari sisi yang “salah”. Kami harus puas sampai di sini dan setelah berpoto, kami memutuskan untuk turun dan kembali ke pos pendakian.

Sampai di pos pendakian sekitar jam 12 siang, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Setelah itu kami pindah parkir ke pos pendakian Gunung Kukusan yang berjarak sekitar 4 km. Ternyata jalur pendakian Gunung Kukusan persis berhadapan dengan pos pendakian Gunung Lawangan yang “sebenarnya” haha… Ya sudah kami memutuskan untuk mendaki Gunung Kukusan dulu. Setelah turun dari Gunung Kukusan, kami langsung mendaki ke Gunung Lawangan. Oya…kami tidak mengurus registrasi di sini karena pos jaganya kosong, dan warung di sebelahnya juga tutup. Jadi benar2 sepi.

Jalur pendakian kali ini lebih terurus dan terlihat jelas. Undak2an yang dibatasi dengan bambu mempermudah kami untuk mendaki. Awal jalur pendakian terus menanjak, tapi masih sangat aman dan nyaman. Angin bertiup cukup kencang saat pendakian ini.

Tapi semakin mendekati puncak jalurnya semakin sempit dengan jurang di kanan dan kiri. Ada tangga naik yang dibatasi bambu dengan kemiringan mungkin sekitar 75 derajat. Ada railing dari bambu untuk pegangan tapi sudah lapuk dan goyah, sehingga bahaya kalau dibuat pegangan. Benar2 harus hati-hati saat melangkah dan jangan terburu-buru.

Setelah melewati tanjakan yang bikin deg2an, akhirnya kami sampai di puncak Gunung Lawangan. Tidak seperti puncak gunung pada umumnya yang luas dan datar. Ini sangat sempit dan hanya bisa dilalui 1 orang saja, jadi agak susah kalau berpapasan. Setelah sampai di puncak ini kami baru tahu, bahwa 2 bukit terjal yang kami lihat di kejauhan itu adalah bukit ini. Satunya yang sedang kami naiki sekarang ini, sedang satunya lagi ada di sebelahnya, dan tidak mungkin didaki karena terpisah dengan jurang yang dalam. Yang seperti pintu kalau dilihat dari jauh.

Setelah berpoto sebentar, kami segera turun, karena anginnya benar2 bertiup kencang, sampai tubuh kami bisa bergoyang2. Sekali lagi satu kata…ngeriii. Sampai di pos pendakian sekitar 1 jam saja pendakiannya. Tidak tinggi tetapi sangat menantang…singkat tetapi mengasyikan.

Sekian dulu yah sobat gunung…sampai jumpa di adepencer berikutnya.

Sedikit tips untuk pendakian ke Gunung Lawangan : menggunakan sepatu trail/gunung, hati2 dan jangan terburu2 saat melangkah, jangan berpegangan pada bambu yang sudah goyah, tidak terlalu lama di puncak karena anginnya kencang sekali, jangan terlalu minggir saat berpoto… dan yang mempunyai acrophobia sebaiknya tidak mendaki gunung ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *