Gunung Cantik Bernama Rinjani

Gunung Rinjani adalah gunung yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dan merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl. Dan menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung ini menjadi favorit bagi para pendaki dalam dan luar negeri karena keindahan pemandangan, mulai dari jalur pendakian sampai pemandangan dari puncak, dan Danau Segara Anak.

Jalur resmi pendakian Gunung Rinjani ada 3, yaitu pendakian dari Desa Sembalun Lawang, pendakian dari Desa Senaru, dan pendakian dari Torean. Kami memutuskan untuk mendaki dari Sembalun Lawang dan turun melalui Jalur Senaru. Pertimbangan kami, karena Jalur Sembalun Lawang merupakan jalur yang paling ramai dan umum bagi para pendaki, dan lebih landai dibandingkan 2 jalur yang lain.

Untuk pendakian ini, kami siapkan semua dari Surabaya, mulai dari penjemputan dari Bandara Internasional Lombok menuju Desa Sembalun Lawang, pemesanan penginapan di Desa Sembalun, sampai pemesanan porter untuk membantu membawa perlengkapan pendakian.

Kami tiba di Bandara siang hari, langsung menuju Desa Sembalun Lawang sekitar 3 jam perjalanan. Sembalun adalah kecamatan di Lombok Timur, dan merupakan dataran tinggi sekitar 1.156 mdpl dan menjadi gerbang pendakian. Sampai Desa Sembalun Lawang sudah sore, langsung menuju penginapan untuk beristirahat, mempersiapkan diri untuk pendakian esok paginya.

Desa Sembalun Lawang Menuju Perkemahan Plawangan Sembalun

Esok pagi…sekitar jam 8 pagi, kami pun memulai pendakian dari Basecamp Sembalun ditemani oleh seorang pemandu. Para porter yang membawa tenda, alat masak, dan makanan sudah jalan lebih dulu, untuk mempersiapkan dan mendirikan tenda di Plawangan Sembalun. Dari Basecamp Sembalun menuju Camping Ground Plawangan Sembalun melewati Pos 1, 2, 3, dan Plawangan Sembalun. Jalur ke Pos 1, Pos 2, dan Pos 3 melewati padang rumput atau savana yang sangat luas dan jarang pepohonan besar. Jalannya sedikit menanjak dan masih landai. Ditempuh dalam waktu 3 jam.

Me and team

Nah…dari Pos 3 ke Plawangan Sembalun, baru benar2 pendakian yang berat. Mulai banyak pepohonan dan jalannya berupa perbukitan dengan tanjakan yang terjal. Bukit ini dinamakan Bukit Penyesalan. Kenapa? Kami memang dibuat putus asa dan menyesal memang, karena bukit2 ini seolah tidak habis2. Bukit satu didaki ternyata di depannya ada bukit lagi, dan begitu seterusnya sampai tiba di tempat perkemahan Plawangan Sembalun, di ketinggian 2.639 mdpl. Total waktu yang kami perlukan sampai di tempat perkemahan ini sekitar 8 jam.

Kami tiba di Perkemahan Plawangan Sembalun tepat menjelang matahari terbenam. Luar biasa indahnya…pemandangan dari atas ke Danau Segara Anak dengan cakrawala berwarna keemasan. Saat mentari bersembunyi ke peraduannya. Seorang teman kami sampai tak sadar meneteskan air mata saking terharunya.

Sunset at Plawangan Sembalun

Setelah menikmati indahnya matahari terbenam kami masuk ke tenda yang telah disiapkan oleh para porter, sambil menunggu makan malam. Udara saat itu dingin sekali dan angin bertiup lumayan kencang.

Plawangan Sembalun Menuju Danau Segara Anak

Esok paginya…setelah selesai sarapan, kami bergegas untuk menuju ke Danau Segara Anak. Danau ini terlihat sangat indah di kejauhan dari Plawangan Sembalun. Oya…kami memang tidak mendaki ke Puncak Rinjani, karena persiapan fisik dan waktu yang kurang memungkinkan. Pengalaman saya ke Puncak Rinjani bisa dibaca di Rinjani 100 : Trail Ultramarathon in Lombok. Danau Segara Anak yang berada di ketinggian 2.000 mdpl terlihat dekat, tapi harus melalui turunan yang terjal dan berbatuan. Sepanjang perjalanan turun menuju danau, kita disuguhkan dengan pemandangan yang indah ke arah danau. Sehingga perjalanan sekitar 5 jam tidak terasa melelahkan.

Kami tiba di danau sekitar jam 1 siang. Dan tenda2 kami sudah didirikan di tepian danau oleh para porter. Memang rencananya kami bermalam di tepian danau. Setelah makan siang…kami pun hunting poto2 cantik di tepian danau. Anak Gunung Rinjani yang bernama Gunung Barujari terlihat gagah di tengah danau.

Ada satu hal lagi yang menarik. Ternyata tidak jauh dari danau ada kolam pemandian air panas yang terbentuk secara alami. Kita bisa berendam dan berenang2 di sini. Sangat mengasyikan.

Natural Pool

Danau Segara Anak Menuju Plawangan Senaru

Keesokan paginya kami melanjutkan perjalanan menuju Plawangan Senaru. Kami menyusuri tepian danau ke Pos Batu Ceper. Jalur menuju Batu Ceper dihiasi oleh banyak pohon cemara. Di Pos ini kami beristirahat sambil berpoto dengan latar belakang Danau Segara Anak dan Gunung Barujari.

Setelah itu pendakian dilanjutkan menuju Plawangan Senaru di ketinggian 2.641 mdpl. Jalurnya berupa tanjakan berbatu yang terjal, yang kami tempuh sekitar 4 jam. Plawangan Senaru juga merupakan area perkemahan. Biasanya yang mendaki dari Desa Senaru mendirikan tenda di sini.

Plawangan Senaru Menuju Desa Senaru

Dari Plawangan Senaru kami meneruskan perjalanan turun ke Desa Senaru. Jalur ke Desa Senaru sangat berbeda dengan jalur Sembalun. Kalau Jalur Sembalun di dominasi oleh padang rumput dan jarang pepohonan, maka Jalur Senaru merupakan hutan tropikal yang ditumbuhi oleh pohon2 besar. Jadi sangat sejuk dan rindang karena melewati hutan. Waktu tempuh sampai ke Desa Senaru sekitar 6 jam.

Sesampainya di Desa Senaru…kami sudah dijemput untuk kembali ke hotel di Mataram. Kami menghabiskan 1 malam lagi untuk beristirahat di Mataram. Dan kembali ke Surabaya keesokan harinya.

Sampai Jumpa di cerita selanjutnya…sobat petualang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *