Gunung Penanggungan Jalur Telogo

Gunung Penanggungan adalah gunung berapi kerucut yang dalam keadaan tidak aktif. Gunung dengan ketinggian 1.653 mdpl ini berada di perbatasan 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan. Dan berjarak sekitar 55 km di sebelah selatan Kota Surabaya.

Gunung Penanggungan adalah gunung yang relatif kecil, yang berada satu wilayah dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Sehingga kita bisa menikmati pemandangan Gunung Arjuno dan Welirang saat berada di Puncak Prawita, sebutan untuk Puncak Gunung Penanggungan.

Meskipun terbilang kecil, gunung ini memiliki keunikan dari sisi sejarah, karena banyak ditemui candi2 dan situs2 purbakala yang dibangun pada jaman kerajaan dalam sejarah Indonesia. Candi2 ini dapat kita temui sepanjang perjalanan kita mendaki menuju puncak, dan setiap candi memiliki nama.

Puncak Prawita relatif lebih rendah daripada gunung lain di sekitarnya. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan sarana untuk sekedar berkemah dan berlibur ke gunung. Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak, antara lain Jalur Tamiajeng, Jalur Jolotundo, dan Jalur Telogo.

Untuk kali ini, aku akan mengajak pembaca untuk menelusuri Gunung Penanggungan lewat Jalur Telogo.

Pos lapor untuk mendaki Gunung Penanggungan via jalur telogo terletak di Desa Kandangan, Kunjorowesi, Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Berjarak 52 km ke arah selatan dari Kota Surabaya, sekitar 1,5 jam perjalanan.

Setelah lapor dan mengisi data diri, kita dapat memulai pendakian menyusuri jalan setapak yang terlihat jelas. Tidak seberapa jauh kita dihadapkan pada jalan bercabang dengan pilihan jalur biasa atau jalur ekstrim. Dan kami memilih jalur ekstrim dengan pertimbangan lebih cepat sampai puncak karena kondisi tubuh masih segar. Dan melalui jalur biasa pada saat turun nanti.

Dengan memilih jalur ekstrim, maka jalur pendakian memang lebih terjal. Tapi menarik untuk dijalani. Karena kita melewati hutan sehingga tidak terkena panas matahari, dan banyak bunga2 hutan yang cantik.

Setelah melewati hutan, pendakian berlanjut pada area perbukitan yang ditumbuhi rumput ilalang dan bebatuan, dan jalur pendakian semakin terjal. Panas matahari mulai menyengat.

Sekitar 2,5 jam kami sampai di Puncak Gunung Penanggungan. Kami tidak berlama2 di Puncak, karena selain panas matahari sangat menyengat, juga banyak sekali orang di puncak. Asik berpoto.

Tidak terlalu lama di puncak, kami segera turun. Dan seperti rencana awal, kami turun melalui jalur biasa. Jalur biasa ini didominasi dengan medan rumput kering dan berbatu. Tidak melewati hutan seperti saat kami naik.

Di jalur turun kami melewati beberapa candi yang masih terlihat jelas relief-nya walaupun tidak sempurna karena sudah terkikis termakan usia.

Selain melewati candi2…kami juga melewati spot poto yang bagus di Watu Jolang.

Sebenarnya ada satu tempat lagi yang bisa dikunjungi, yaitu Puncak Gajah Mungkur. Tapi karena persediaan air kami habis, kami memutuskan untuk kembali ke basecamp.

Demikian petualangan kami mendaki Gunung Penanggungan via Jalur Telogo. Di lain waktu kami akan berbagi melalui jalur2 yang lain

2 Replies to “Gunung Penanggungan Jalur Telogo”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *